Pada
penulisan kali ini akan membahas mengenai etika profesi yang kita mulai dari pengertian
etika terlebih dahulu. Etika merupakan kebiasaan yang benar dalam pergaulan dan
dapat dikatan sebagai suatu batasan yang menilai tentang salah atau benar serta
baik atau buruk suatu tindakan. Kunci utama dari penerapan etika adalah
memperlihatkan sikap sopan santun, rasa hormat terhadap keberadaan orang lain
dan mematuhi peraturan serta tatakrama yang berlaku pada lingkungan
tempat kita berada.
Dalam
bersosialisasi di masyarakat, manusia memerlukan etika sebagai pedoman dalam
berkata, berpikir dan melakukan suatu kebiasaan yang baik untuk dianut sehingga
dapat diwariskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Maka dari itu,
pemahaman akan etika dalam kehidupan bertetangga dan bermasyarakat sangat
penting untuk dalam mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Contoh
etika baik adalah sebagai berikut :
Begitu
juga pekerjaan merupakan sebuah kehidupan merupakan hal yang khas bagi setiap
manusia untuk memenuhi kebutuhan dalam hidupnya. Melalui
kerja manusia mengekspresikan dirinya, sehingga melalui kerja orang dapat lebih
dikenal oleh orang lain. Kerja bukan hanya sekedar untuk mendapat upah atau
gaji, jabatan atau kekuasaan, dan berbagai maksud-maksud lainnya. Dalam dan
melalui kerja manusia mengungkapkan dirinya lebih otentik sebagai manusia yang
disiplin, bertanggung jawab, jujur, tekun, pantang menyerah, memiliki visi dan
misi atau sebaliknya.
Dunia kerja merupakan sarana bagi perwujudan dan sekaligus
pelatihan diri untuk menjadi semakin baik. Dan sebuah ruang
lingkup pekerjaan, semua profesi mempunyai masing-masing dari etika yang ada di
dalamnnya. Hal ini yang kita sebut sebagai Etika Profesi. Etika Profesi adalah sikap etis
sebagai bagian integral dari sikap hidup dalam menjalankan kehidupan sebagai
pengemban profesi serta mempelajari penerapan prinsip-prinsip moral dasar atau
norma-norma etis umum pada bidang-bidang khusus (profesi) kehidupan manusia
sangatlah dibutuhkan dalam berbagai bidang.
Dari
pengertian diatas, jadi saya bisa memahami apa itu etika profesi, yang menurut
saya adalah sebuah norma atau peraturan yang dibuat dan tanggung jawab kepada
profesi tersebut agar pekerjaan/profesi yang telah di tetapkan tidak
menyimpang.
Sebagian besar orang yang beranggapan bahwa etika dan etiket merupakan hal yang sama,
namun pada kenyataan nya kedua hal tersebut adalah berbeda. Nah apa sih yang
membedakan antara “Etika” dengan “Etiket”
Etika menunjukan seluruh sikap manusia
yang bersifat jasmaniah maupun yang bersifat rohaniah
|
Etiket lebih menitikberatkan pada
sikap dan perbuatan yang lebih bersifat jasmaniah saja.
|
Banyak
jenis etika dari suatu pekerjaan yang mungkin berhubungan dengan etika profesi
tersebut. Ada baiknya setelah memahami pengertian, maka kita harus tahu akan
jenis-jenis etika itu sendiri. Etika dapat dityinjau dari beberapa pandangan.
Dalam sejarah lazimnya pandangan ini dilihat dari segi filosofis yang
melahirkan etika filosofis, ditinjau dari segi teologis yang
melahirkan etika teologis, dan ditinjau dari pandangan sosiologis yang
melahirkan etika sosiologis.
A. Etika
filosofis adalah etika yang menguraikan pokok-pokok etika atau moral menurut
pandangan filsafat
B. Etika
teologis adalah etika yang mengajarkan hal-hal yang baik dan buruk berdasarkan
ajaran-ajaran agama.
C. Etika
sosiologis. Etika sosiologis berbeda dengan dua etika sebelumnya. Etika ini
menitik beratkan pada keselamatan ataupun kesejahteraan hidup bermasyarakat.
D. Etika
Diskriptif dan Etika Normatif
Dalam
kaitan dengan nilai dan norma yang digumuli dalam etika ditemukan dua macam
etika, yaitu :
1. Etika
Diskriptif : Etika ini berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan
perilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam kehidupan sebagai
sesuatu yang bernilai
2. Etika
Normatif
Etika
ini berusaha untuk menetapkan sikap dan pola perilaku yang ideal yang
seharusnya dimiliki oleh manusia dalam bertindak.
Selain
kita tahu akan pengertian dan jenis etika diatas, ada baiknya kita mengetahui
untuk fungsi dari etika profesi itu sendiri antara lain :
1. Etika
membuat kita memiliki pendirian dalam pergolakan berbagai pandangan moral yang
kita hadapi.
2. Etika
membantu agar kita tidak kehilangan orientasi dalam transformasi budaya,
sosial, ekonomi, politik dan intelektual dewasa ini melanda dunia kita.
3. Etika
juga membantu kita sanggup menghadapi idiologi-idiologi yang merebak di dalam
masyarakat secara kritis dan obeyktif.
Disini
berkaitan dengan etika profesi, yang terkadang fungsi dari etika tersebut tidak
sejalan dengan baik dari apa yang telah di tetapkan. Namun juga ada beberapa
hal yang mempengaruhi dari berbagai hal, di karenakan setiap kehidupan pasti
memiliki hal yang dipengaruhi dan mempengaruhi. Nah berikut ini bisa dijabarkan
mengenai faktor apa ya yang termasuk dalam mempengaruhi pelanggaran etika :
Faktor
yang mempengaruhi pelanggaran etika ,yaitu:
1.
Kebutuhan individu
Di
dalam diri seseorang pastilah memiliki sikap yang berbeda antara yang satu
dengan yang lain. Kita harus melakukan usaha agar target pencapaian yang kita
tuju bisa tercapai. Baik dengan segala cara agar tujuan nya tersebut bisa
tercapai. Dari sikap yang kita ambil mungkin pernah menimbulkan kesalahan yang
dianggap oleh orang lain. Maka timbulah terkadang pelanggaran yang berasal dari
individu kita sendiri
Misal :
Cara berpakaian yang tidak sopan, melanggar lalu lintas demi kebutuhan yang
mendesak, mencari nafkah dari pekerjaan yang kurang
2.Tidak
ada pedoman
Informasi
yang harus kita dapatkan itu sangatlah penting, karena dengan informasi
tersebut kita akan menjadi tahu aturan serta pedoman yang akan diterapkan.
Seperti halnya jika hidup dalam lingkungan masyarakat sekitar yang didalamnya
terdapat peraturan Rukun Tetangga dll
Misal:
Seseorang individu tidak mengetahui aturan yang berlaku di sekitarnya.
3.
Perilaku kebiasaan individu
Sikap
dan perilaku mencerminkan kehidupan pribadi seorang. Banyak berbagai faktor
pembentuk perilaku serta kebiasaan dalam setiap individu seseorang.
Misal:
Kebiasaan buruk sering dibawa-bawa kedalam kehidupan sehari-hari
4.Lingkungan
tidak etis
Faktor
lingkungan juga sangatlah penting dalam kita menjalani kehidupan ini. Jika kita
berada di lingkungan yang baik, maka otomatis kita pun membentuk sikap yang
baik pula, begitupula sebaliknya.
Misal:
Lingkungan yang tercemar.
5.
Perilaku orang yang ditiru.
Mengikuti
gaya hidup era modern sekarang ini mungkin menjadi salah satu faktor yang
menimbulkan pelanggaran etika. Yang dibilang orang jika tidak mengikuti trend
akan ketinggalan zaman. Sebenarnya tergantung dari kita bisa mengambil gaya
hidup yang baik atau tidaknya.
Misal:
Mengikuti gaya bertato dan tindik di telinga bagi laki-laki.
Setelah
kita tahu akan apa saja faktor yang mempengaruhi pelanggaran etika, maka akan
ada sanksi yang harus diterima oleh seseorang apabila dia melanggar etika
tersebut. Berikut ini adalah beberapa sanksi yang berlaku pada etika yaitu :
Pertama
adalah sanksi sosial ini bisa saja berupa teguran dari pemuka sosial hingga
pengucilan dari kehidupan bermasyarakat.
Kedua
adalah sanksi hukum. Secara umum, hukum mengukur kegiatan-kegiatan etika yang
kebetulan selaras dengan aturan hukum. Jika pelanggaran etika sudah mengarah
kepada pelanggaran hukum , seperti misalnya korupsi, kolusi, dan nepotisme,
maka hukumlah yang akan berbicara
Pengertian Etika
Profesi Akuntansi
Etika Profesi Akuntansi
yaitu suatu ilmu yang membahas perilaku perbuatan baik dan buruk manusia sejauh
yang dapat dipahami oleh pikiran manusia terhadap pekerjaan yang membutuhkan
pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus sebagai Akuntan.
Etika (Yunani Kuno: “ethikos“, berarti “timbul dari kebiasaan”) adalah sebuah
sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau
kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika
mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan
tanggung jawab.
Dari sekian penjabaran diatas mengenai etika profesi, maka ada baiknya kita memahami nya dari kasus yang dipaparkan di bawah ini :
“Kasus Etika Profesi
Akuntansi”
Cenco Incorporated VS
Seldman & Seidman – Kewajiban Terhadap Klien
Antara tahun 1970 dan
1975 staf manajemen Cenco, dan akhirnya juga manajemen puncak, terlibat dalam
usaha penipuan besar-besaran, Penipuan dimulai pada / Divisi Kesehatan Medis
Cenco tapi akhirnya menyebar ke manajemen puncak Cenco, dan pada saat itu
membuka kedok ketua dan presiden Cenco ditambah sejumlah wakil presiden dan
manajer puncak lainnya terlibat jauh.Penipuan yang dilakukan untuk menaikkan
nilai persediaan perusahaan. Sehingga perusahaan mampu meminjam uang dengan
tingkat bunga yang lebih rendah dan mendapatkan pembayaran asuransi kebakaran
yang lebih tinggi. Setelah penipuan ini dibongkar boleh seorang karyawan Cenco
dan dilaporkan kepada SEC, suatu gugatan diajukan oleh para pemegang saham
terhadap Cenco, manajemen dan auditornya. Kantor akuntan publik menyelesaikan
masalah ini di luar pengadilan setelah membayar sejumlah US $ 3.5 juta.
Sementara itu,
manajemen Cenco yang baru menjalankan tugasnya. Mereka Mengajukan tuntutan
kedua terhadap kantor akuntan publik atas nama Cenco karena pelanggaran
kontrak, kelalaian profesional dan penipuan. dalam pembelaan utamanya, Kantor
Akuntan Publik menyatakan bahwa usaha yang maksimal sudah dibuat oleh para
auditor dalam meneliti petunjuk adanya penipuan, tetapi ada suatu usaha
gabungan yang dilakukan oleh beberapa anggota manajemen Cenco yang menyebabkan
mereka tidak dapat mengungkap penipuan tersebut. Kantor Akuntan Publik bertahan
bahwa tindakan manajemen yang salah merupakan pembelaan yang sah terhadap
tuntutan tersebut.
Akhirnya, persidangan
banding tingkat tujuh memutuskan bahwa Kantor Akuntan Publik tidak bertanggung
jawab atas kasus ini. Tindakan manajemen Cenco yang salah dianggap sebagai
pembelaan terhadap tuduhan pelanggaran kontrak, kelalaian dan penipuan,
meskipun manajemen sudah tidak bekerja pada perusahaan itu. Melihat adanya
keterlibatan manajemen, Kantor Akuntan Publik tidak dapat dianggap lalai.
Analisa :
Pelanggaran dalam kasus
ini merupakan pelanggaran yang terdapat kecurangan di dalam perusahaan.
Penipuan yang dilakukan untuk menaikkan nilai persediaan perusahaan. Sehingga
perusahaan mampu meminjam uang dengan tingkat bunga yang lebih rendah dan
mendapatkan pembayaran asuransi kebakaran yang lebih tinggi, namun KAP juga
tidak dapat membongkar kasus ini karena adanya konspirasi kuat di pihak
manajemen.
Solusi :
Sebaiknya orang orang
yang terkait dalam kasus tersebut segera ditindak hukum dengan tidak pandang bulu
sisapa yang melakukanya, juga ada baiknya Tim auditor KAP mempunyi unit kusus
pihak ke 3 untuk menyeldiki lebih dalam untuk mengetahui apakah hanya ada
kecurangan di perusahaan atau KAP ikut dalam pemainan.
Kesimpulan :
Masalah utama dalam
kasus-kasus yang diduga kelalaian adalah biasanya tergantung pada tingkat
ketelitian. Meskipun disetujui bahwa tidak ada seorangpun yang sempurna,
termasuk para profesional, dalam beberapa instansi, kesalahan yang disignifikan
dalam pengambilan kesimpulan menimbulkan suatu pendapat bahwa para profesional
seharusnya bisa menghindarinya. Dalam audit, kegagalan memenuhi standar GAAS
sering dianggap sebagai bukti yang jelas tentang adanya kelalaian. Meskipun
banyaknya unsur konspirasi di dalam kasus tersebut maka dari itu kesalahan
tidak hanaya jatuh kepada KAP nya namun juga pada perusahaan yang selalu dapat
menutupi kecuranganya
Sumber
Refrensi :
https://tioprasetyohadi.wordpress.com/2015/10/03/kasus-pelanggaran-etika-profesi-akuntansi/
0 comments:
Post a Comment