Tulisan Mengenai Nasionalisasi

Perlukah Nasionalisasi Aset Asing ?

Pengertian nasionalisasi itu sendiri adalah proses, cara, perbuatan menjadikan sesuatu, terutama milik asing menjadi milik bangsa atau negara, biasanya diikuti dng penggantian yg merupakan kompensasi

Menurut saya, nasionalisasi itu relatif dari situasi kondisi yang terdapat di Negara tersebut contohnya di Negara Indonesia ini. Kita sebagai bangsa yang baik harus bisa mengembangkan potensi yang terdapat dalam setiap diri individu tersebut. Karena jika tidak di kembangkan maka kita akan hanya ketergantungan terhadap bangsa lain dan hanya perlu nasionalisasi saja dan itu sangat merugikan.

Pertama, Indonesia beruntung karena tersedia berbagai jenis sumber daya energi yang dapat dimanfaatkan, mulai dari minyak, gas bumi, listri, panas bumi maupun berbagai bentuk energi baru dan terbarukan.  Tidak banyak negara di dunia yang memiliki sumber daya energi selengkap Indonesia. Namun harus diakui, ketersediaan energi terbatas khususnya sumber energi fosil, seperti minyak bumi. Lalu juga tenaga kerja yang memadai untuk memajukan Negara ini tanpa bantuan/campur tangan asing. Walaupun hasilnya tidak maksimal, tetapi mengolah dan tanpa campur tangan asing lebih nikmat ketimbang terlalu banyak campur tangan asing dan seperti dijajah.

Kedua. Yang dibicarakan di sini mengenai tulisan yang di buat yaitu berpusat pada asing. Asing adalah istilah yang sangat relatif. Yang di dalamnnya jika kita menempatkan dan mengartikan sebagai suatu yang tepat dan kondisi di mana bangsa itu harus membutuhkan hal tersebut barulah akan mempengaruhi.
Itu sebabnya jangan terlalu percaya dengan janji manis yang akan di berikan suatu bangsa asing untuk Negara ini. Apalagi seharusnya kita saling membantu bukannya merampas secara perlahan dengan merugikan satu pihak. Siapapun bisa diadili dan berhak memperoleh keadilan. Bila memang ada perusahaan asing (atau lokal) yang cedera janji, ya silahkan diadili. Diberi hak membela diri. Hanya bisa dinyatakan bersalah bila memang telah terbukti bersalah. Dan bila memang benar — wajib dilindungi.

Dari 2 kesimpulan yang saya buat, menurut saya nasionalisasi aset asing di Negara Indonesia ini belum bisa diterapkan sebagaimana mestinya. Karena kita masih membutuhkan peran dan dukungan dari Negara lain untuk proses majunya suatu perusahaan yang di dalamnya mungkin masih mencakup asset asing. Dan lagipula juga karena masih kurang memadai nya sumber teknologi untuk mengolah dan memproses sumber daya yg ada di indonesia. Untuk itu, seharusnya sebagai penyedia atau tuan rumah yang ada di Indonesia ini harus lebih di tingkatkan lagi di segala bidang untuk menunjang suatu perusahaan di Negara Indonesia tercinta ini..

Tulisan Mengenai Pengentasan Pengangguran

Bekerja atau Usaha dalam pengentasan pengangguran ?

Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakatt akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.
Berdasarkan jam kerja
Pengangguran dikelompokkan menjadi 3 macam :
·         Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.
·         Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.
·         Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.

Berdasarkan penyebab terjadinya
Berdasarkan penyebab terjadinya, pengangguran dikelompokkan menjadi 7 macam:
·         Pengangguran friksional (frictional unemployment)
Pengangguran friksional adalah pengangguran karena pekerja menunggu pekerjaan yang lebih baik.
·         Pengangguran Struktural (Structural unemployment)
Pengangguran yang disebabkan oleh penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja.
·         Pengangguran Teknologi (Technology unemployment)
Pengangguran yang disebabkan perkembangan/pergantian teknologi. Perubahan ini dapat menyebabkan pekerja harus diganti untuk bisa menggunakan teknologi yang diterapkan.
·         Pengangguran Siklikal
Pengangguran yang disebabkan kemunduran ekonomi yang menyebabkan perusahaan tidak mampu menampung seua pekerja yang ada.
·         Pengangguran Musiman
Pengangguran akibat siklus ekonomi yang berfluktuasi karena pergantian musim. Umumnya pada bidang pertanian.
·         Setengah Menganggur
Pengangguran dimana pekerja yang hanya bekerja dibawah jam normal (sekitar 7-8 jam per hari)
·         Pengangguran Tidak Kentara

Penyebab Pengangguran
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah adalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.
Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya.
  
Akibat Pengangguran
Bagi perekonomian negara
1.    Penurunan pendapatan perkapita.
2.    Penurunan pendapatan pemerintah yang berasal dari sektor pajak.
3.    Meningkatnya biaya sosial yang harus dikeluarkan oleh pemerintah.
Bagi masyarakat
1.    Pengangguran merupakan beban psikologis dan psikis.
2.    Pengangguran dapat menghilangkan keterampilan, karena tidak digunakan apabila tidak bekerja.
3.    Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan sosial dan politik.



Tak semua orang juga bisa menumbuhkan jiwa wirausaha, di karenakan banyak beberapa factor yang mungkin jadi pengahambat dalam dirinya untuk membuka peluang dan menjadikan dirinya bermanfaat untuk sekitarnya.

Terkadang manusia punya jiwa wirausaha yang mungkin akan dikembangkan, tetapi dia tidak punya cukup modal untuk memulai usahanya tersebut dengan hanya memodalkan tekad dan keyakinan saja. Kedua hubungan itu harus berjalan balance/seimbang, sehingga bisa terpenuhi dalam mengetaskan pengangguran dan menjadi salah satu untuk membuka peluang mengurangi pengangguran yang terjadi di Negara tersebut.

Untuk mengetaskan pengangguran, kita juga perlu visi/tujuan untuk mengembangkan diri kira sendiri terhadap lingkungan sekitar yang mungkin jadi factor pendukung dalam menumbuhkan jiwa wirausaha itu.
Visi dalam hidup untuk mengembangkan potensi dalam kehidupan ini :


1. 25% Kelas
2. 25% Organisasi
3. 25% Relasi
4. 25% Penelitian


Pasti halnya dengan ke 4 elemen yang didapat, dia akan menjadikan pribadi yang kuat untuk mencari usaha dan terus usaha dengan karakter yang kuat yaitu :
(1)Melihat/memperkenalkan simpati dan lebih terhadap empati dengan orang lain. (2) Punya pendapat yang baik serta disiplin dalam suatu hal. (3) Berani dan mengembangkan terhadap setiap kemampuan yang ia punyai. (4)Bertanggung jawab dan peduli terhadap lingkungan sekitar.

Dari sinilah pengangguran itu bukanlah karena dia tidak mempunyai potensi atau kemauan di setiap dirinya, tetapi Pengangguran di Indonesia mayoritas disebabkan oleh penduduknya  yang padat namun lapangan pekerjaan yang tersedia sempit. Justru itu dia harus menumbuhkan semangat dalam usaha dan jika dkatakan itu berhasil akan membuat lapangan kerja yang baru.

Namun jika dia memutuskan untuk bekerja, di satu pihak mereka juga akan mengalami persaingan dan juga terkadang terkena PHK. Berwirausaha sekarang ini menjadi solusi terbaik dalam mengatasi banyaknya pengangguran karena dalam berwirausaha tidak diperlukan pendidikan yang tinggi melainkan modal.

Banyak permasalahan yang timbul dengan kita memunculkan suatu gagasan/pokok pikiran dengan 5kategori untuk memecahkan masalah tersebut. Biasanya dengan 5W+1H kita memulai dengan What yaitu apa yang kita lakukan, tetapi untuk pengetasan masalah pengangguran yang trejadi kita akan memulai tahapannya dengan di Why, Who, Where, When, What, dan How.

1. WHY, kenapa sih dengan pengangguran yang terjadi di Negara kita ?
Semua itu timbul mungkin karena di dalam setiap diri seseorang belum menemukan jati dirinya untuk berusaha mencari sesuai kemampuannya. Kalau pun pekerjaan yang ringan itu pun sudah menjadikan diri seseorang itu untuk mendapatkan pekerjaan dan mungkin sedikit dari pengahasilannya itu tidak membuat dia ketergantungan terhadap orang lain.

Mungkin di zaman sekarang yang kita sebut dengan perasaan lagi galau, mungkin di lain sisi kita menemukan banyak pikiran yang terjadi terhadap dirinya tersebut. Namun, kita harus lepas dari perasaan tersebut untuk menjadikan manusia yang berguna bagi lingkungan sekitar. Dengan begitu, masalah untuk pengentasan pengangguran. Dengan cara mencari atau mungkin dengan research untuk mencari pekerjaan tersebut yang mungkin tepat. “Tiada halnya mendapatkan apapun tanpa usaha”.

2. WHO, siapa yang melakukan untuk pengentasan masalah pengangguran tersebut ?
Setiap manusia yang terlahir di dunia ini mempunyai kelebihan dan kekurangan di dalam dirinya. Tergantung bagaimana menyikapi dan melakukan terbaik untuk dirinya dan orang lain. “Everyone’s hero” kata itu memaknai bahwa setiap diri kita mempunyai kekuatan untuk bangkit dari suatu hal yang mungkin ada di kehidupan ini.
Untuk itu dalam mencari pekerjaan atau pun untuk mengatasi masalah pengangguran memang dari diri sendiri tersebut. Tapi selain itu peran pemerintah juga dalam menyediakan lapangan pekerjaan juga harus di dukung untuk meningkatkan potensi dan lainnya. Jadi seharusnya dari diri sendiri atau juga bisa motivasi dari orang lain untuk bangkit dan mencari pekerjaan serta juga menciptakan lapangan kerja yang baru.

3. WHERE, dimana dia akan melakukannya serta juga mencari solusi dari masalah tersebut ?
Di segala sesuatu asalkan kita usaha dalam mencari suatu hal pasti akan ada jalannya. Walau mungkin persaingan yang terdapat di Negara Indonesia ini masih terhadap seleksi untuk meningkatkan kinerja dari suatu perusahaan yang membutuhkan pekerjaan tersebut.

Sekecil apapun pekerjaan yang dikerjakan, setidaknya dia sudah berusaha dan tidak di kategorikan sebagai pengangguran. Untuk itu masalah pengentasan dalam pengangguran sudah dapat mengurangi persentasi dari jumlah pengangguran yang ada di Indonesia.

4. WHEN, kapan di lakukan suatu proses dari awal mereka mengatakan bagaimana caranya agar menjadi sesuatu yang berguna hingga di mana tempat mereka akan melakukannya. ?
Kapan akan dilakukan dengan terbagi 2 waktu dengan keadaan yaitu sekarang dan nanti. Lebih baik melakukan suatu hal tanpa ditunda-tunda dengan usaha yang semaksimal mungkin untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan mendaptakn hidup yang layak. Dengan begitu laju pertumbuhan yang ada di Indonesia akan semakin membaik untuk kedepannya.

Pengentasan yang mengenai masalah pengangguran akan teruraikan dengan baik, mungkin dari pihak si pelamar kerja atau yang lebih mendekati dengan semua hal pengangguran dengan di lakukannya untuk sekarang mungkin akan lebih baik.

5. WHAT, apa sih yang kita lakukan dari awal perencanaan tindakan hingga kita melakukan reaksi dari masalah tersebut ?
Yang dilakukan untuk sekarang ini dari pihak invidividu adalah berusaha mencari pekerjaan yang layak untuk dia dapatkan perolehan darim pekerjaan tersebut (gaji). Selain itu dari pemerintah penciptaan lapangan kerja hendaknya menjadi prioritas dalam kebijakan pemerintah dan menuntut peran serta seluruh lapisan masyarakat. Untuk mengatasi masalah pengangguran penulis merekomendasikan kebijakan, antara lain :
1. Membuka lapangan pekerjaan yang bersifat padat karya. Kebijakan ini efektif untuk mengurangi pengangguran secara masif, karena proyek padat karya dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.
2. Memperbarui sistem pendidikan agar dapat menghasilkan lulusan yang mandiri dan dapat menyesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja.
3. Membuat kebijakan yang memberi kemudahan dan insentif bagi para investor, sehingga mereka terpacu untuk membuka lapangan usaha.

6. HOW, bagaimana cara pengentasan dalam masalah pengangguran tersebut ?
Dengan cara dari diri sendiri yang diperlukan untuk mengetahui seberapa lebih kemampuan dan usaha dia dalam mendapatkan pekerjaan yang layak. Masalah pengangguran bukanlah semata masalah pemerintah saja. Masalah ini menuntut peran serta berbagai pihak baik dari perintah, kalangan swasta, kalangan pendidik maupun masyarakat banyak. Untuk itu stakeholder yang terkait dengan masalah pengangguran ini adalah sebagai berikut :
a. Menteri tenaga kerja
b. Menteri pendidikan nasional
c. Menteri yang berada dibawah koordinator Menko perekonomian
d. Pemerintah daerah
e. Kalangan dunia usaha
f. Kalangan dunia pendidikan
g. Masyarakat angkatan kerja dan masyarakat umum lainnya


Kesimpulan yang saya dapat dari apa yang saya sampaikan adalah
1. Harus sadar terhadap diri sendiri untuk mulai memikirkan kedepannya. Bekerja adalah kegiatan yang pertama harus di pikirkan untuk setiap orang dalam menempuh tujuan hidupnya.

2. Mengatasi masalah pengangguran memang membutuhkan peran serta banyak pihak. Pengangguran Kebutuhan akan pekerjaan terkait erat akan kebutuhan masyarakat dalam memenuhi hajat hidupnya. Untuk itu dalam masalah pengangguran ini diperlukan koordinasi yang terpadu antara pemerintah, dunia usaha dan dunia pendidikan

Refrensi : http://id.wikipedia.org/wiki/Pengangguran