Tugas Mata Kuliah Pengantar Bisnis dengan Judul "Bisnis Internasional"

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Mungkin dalam hal kecil kita sudah bisa mengenal apa itu dagang/bisnis. Tetapi mungkin hanya sedikit penerapan di dalam kehidupan. Sering kali di kehidupan kita ini sudah memakai atau mengaplikasikan perdagangan atau bisnis. Contoh
Dewasa ini kita berada dalam kegiatan ekonomi antarbangsa yang bergerak menuju kesalingtergantungan ekonomi. Suatu ekonomi global jangan dianggap hanya sekedar perdagangan yang semakin besar diantara negara-negara di dunia, karena yang tengah terjadi adalah suatu ekonomi dunia yang bergerak ke arah ekonomi tunggal, suatu satu ekonomi dan satu pasar. Dengan demikian kini tidak ada lagi yang namanya ekonomi nasional murni. Bagian dunia yang lain terlalu besar untuk diabaikan, baik sebagai pasar maupun sebagai pesaing. Oleh karena itu kita wajib mengajarkan kepada siswa tentang cara berpikir internasional supaya dapat memahami perkembangan ekonomi internasional.
Dalam ekonomi internasional menunjukkan adanya hubungan antara aktivitas ekonomi suatu negara dengan aktivitas ekonomi negara lain. Hubungan aktivitas ekonomi suatu negara dengan negara lain ini akan membentuk sistem ekonomi yang lebih besar, yaitu sistem ekonomi internasional. Dalam mempelajari ekonomi internasional terdapat beberapa topik yang perlu mendapat perhatian kita, yaitu perdagangan internasional, pembayaran internasional, neraca pembayaran, dan kerjasama ekonomi internasional.


Identifikasi Masalah
2.1. Pengertian Ekonomi  Internasional
Pengertian secara luas Ekonomi Internasional,
Pengertian Bisnis Internasional
2.2. Konsep Dasar Perdagangan/Bisnis Internasional
Karakteristik asing yang mempengaruhi bisnis international
Macam - Macam Perjalanan Bisnis
Tujuan utama perjalanan bisnis
Manfaat Bisnis Internasional
2.3. Faktor dan Cara perusahaan dalam bisnis internasional
Faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan ikut dalam bisnis internasional
Faktor Pendorong Reaktif Bisnis Internasional
Faktor Pendorong Proaktif Bisnis Internasional
Cara Perusahaan Melibatkan Bisnis Internasional


C. Tujuan.
Tujuan umum dari pembuatan makalah ini ialah menambah nilai serta menyelesaikan tugas yang telah dibebankan. Makalah ini disusun dengan tujuan khusus agar kita ataupun remaja lainnya memahami akan pentingnya suatu kegiatan jual beli atau bisnis terhadap Negara lain. Selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang tidak ada, kita juga menambah hubungan yang erat antar Negara. Tujuan lainnya adalah :
1. Menegetahui seberapa besar pengertian dan pemgaruh bisnis internasional di suatu negara
2. Mengetahui seberapa tujuan melakukan hal tersebut.
3. Mengetahui manfaat, macam-macam dalam dunia bisnis tersebut.
4.. Mengetahui Cara Perusahaan Melibatkan Bisnis Internasional


D. Manfaat Penulisan.
Untuk memberi tahu kepada setiap pembaca bahwa dunia bisnis tidak hanya berdampak bagi Negara itu sendiri yang melakukan kerjasama dalam bisnis internasioanal. Tetapi akan berdampak bagi warga Negara itu sendiri jika suatu Negara tidak bisa menjalin kerjasama yang baik dalam bisnis internasional dengan banyak Negara di dunia ini yang saling memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya.
1. Memberikan informasi ke orang tua dan guru bahwa penelitian ini dapat digunakan untuk menyikapi, menambah wawasan di dirinya, dan menyadarkan arti penting hubungan dengan negara lain
2. Memberikan semangat baru dalam dunia bisnis
3. Memberikan pengetahuan yang lebih baru dan lebih luas tentang dunia bisnis.
4. Memberikan rasa percaya diri dan keberanian bagi para remaja penerus bangsa untuk melakukan hal yang baru dalam dunia bisnis.


BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Ekonomi  Internasional
2.1.1 Ekonomi internasional adalah ilmu ekonomi yang membahas akibat saling ketergantungan antara negara-negara di dunia, baik dari segi perdagangan internasional maupun pasar kredit internasional

2.1.2 Pengertian Bisnis Internasional
Perdagangan/Bisnis internasional adalah pertukaran barang dan jasa antara dua atau lebih negara di pasar dunia. Dewasa ini, hampir tidak ada negara yang mampu memenuhi semua kebutuhannya sendiri tanpa mengimpor barang/jasa dari negara lain. Contohnya Jepang, sebagai negara yang ekonominya kuat dan maju, masih mengimpor gas alam cair (liquid natural gas) dari Indonesia. Sedang Indonesia mengimpor barang-barang modal dari Amerika untuk keperluan pembangunan industri. Fluktuasi ekspor dan impor dalam perdagangan internasional tergantung pada faktor-faktor pendorongnya berikut ini.

Bisnis adalah suatu organisasi yang menyediakan barang atau jasa untuk mendapatkan profit. Sedangkan Perjalanan bisnis adalah perjalanan ke suatu tempat kerja yang berbeda yang di tentukan oleh perusahaan.
Perusahaan yang menentukan tempat tujuan yang akan di kunjungi serta perusahaan membayar semua biaya untuk keperluan perjalanan bisnis termasuk biaya transporatsi, hotel, makan, minum dan tunjangan yang lainnya.
Dalam perjalanan bisnis keluarga tidak ikut serta, karena perjalanan bisnis adalah urusan bisnis semata yang bertujuan meningkatkan prospek bisinis agar lebih cerah dan memperoleh mitra bisnis yang lebih baik, serta untuk mengembangkan dan meningkatkan kegiatan usaha perusahaan.

Untuk dapat mempersiapkan dalam perjalanan bisnis, seorang admin kantor atau sekretaris harus mempunyai pengetahuan dan keterampilan
Tentang semua hal yang berkaitan dengan pengaturan perjalanan bisnis secara cermat, teliti dan rapih, sehingga selama perjalanan bisnis pimpinan tidak akan menemui kesulitan yang berarti. Sehingga satu dengan yang lain saling berhubungan dalam suatu kegiatan.
Dengan kata lain, tidak hanya dari diri sendiri yang membangun suatu tindakan dalam menjalankan bisnis, tapi dukungan dari orang lain yang akan membantu kita dalam menyelesaikan masalah bisnis yang sedang di hadapi baik untuk diri sendiri ataupun sebuah perusahaan.


2.2. Konsep Dasar Perdagangan/Bisnis Internasional
2.2.1 Karakteristik Asing Mempengaruhi Bisnis Internasional
Globalisasi terjadi dimana-mana dan menyentuh berbagai sektor, tidak terkecuali sektor ekonomi mikro. Banyak perusahaan berkecimpung dalam bisnis di negara asing. Kondisi ekonomi asing, nilai pergerakan tingkat nilai tukar dua hal yang menjadi dasar sebuah perusahaan ekspansi ke negara asing. Ada beberapa alasan : Menariknya permintaan asing, kapitalisasi teknologi, penggunaan sumber-sumber murah, dan diversifikasi internasional


2.2.2. Macam - Macam Perjalanan Bisnis
Di tinjau dari segi wilayah Negara tujuan , perjalanan bisnis dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
1. Perjalanan bisnis dalam negeri
            a. Perjalanan bisnis antarkota dalam suatu propinsi
            b. Perjalanan  bisnis antarpropinsi
2. Perjalanan bisnis luar negeri atau perjalanan antarnegara.
Selain itu, bisnis Internasional ada persiapan yang di lakukan pimpinan agar semua berjalan lancer yaitu meliputi :
1. Persiapan rencana perjalanan bisnis baik dalam negeri maupun luar negeri
2. Persiapan dokumen perjalanan bisnis
3. Persiapan transportasi dan akomodasi
4. Persiapan daftar perjalanan bisnis
5. Persiapan pembiayaan perjalanan bisnis.

2.2.3 Jenis-jenis Bisnis Internasional  
Ada peribahasa mengatakan ‘banyak jalan menuju Roma’ setidaknya hal itu sangat berlaku bagi kalangan bisnis baik nasional maupun internasional yang meyakini bahwa ‘banyak pula jalan menuju keuntungan’. Berbisnis di dunia internasional, apalagi di era globalisasi ini sangat mungkin dilakukan oleh setiap orang dengan banyak cara dan model karena dengan adanya globalisasi dan kemajuan terknologi, hubungan dan mobilisasi antarmanusia yang tinggal di kutub yang berlainan dapat dilakukan dengan mudah dan cepat. Pada intinya jarak dan waktu di era globalisasi ini tidak lagi menjadi masalah.

1. Export, terdiri dari dua jenis yaitu Indirect Export yang mengekspor barang dan jasa melalui beberapa macam tipe pangkalan induk ekportir. Dan Direct Export yang bidangnya adalah mengekspor barang atau jasa yang mereka produksi sendiri. Direct Export disini jika ia sudah berkembang pesat dan banyak melayani pelanggan diluar negeri, maka kemudian perusahan (yang memproduksi) tersebut akan membuat sebuah sales company di negara tujuan ekspor, yang tugasnya adalah bertujuan untuk memasarkan barang dan jasa tersebut.

2. Turnkey Project adalah sebuah mekanisme ekspor teknologi, keahlian manajerial, dan sebagian berbentuk perlengkapan modal. Disini yang terlibat adalah pihak kontraktor dimana ia setuju untuk mendesain dan mendirikan sebuah pabrik, menyediakan teknologi pemrosesan, menyuplai bahan mentah yang dibutuhkan dan lain sebagainya serta melatih personel untuk mengoperasikan alat-alat dan teknologi tersebut, sedangkan instansi yang menyewanya hanya tinggal meneruskan dan mengembangkan bisnis tersebut. Contoh, bisnis penyulingan minyak dan produksi baja.

3.Countertrade

4. Licencing adalah pengaturan kontrak yang mana satu perusahaan (the licencor) memberikan akses hak paten, keahlian, prosesur pemasaran, trademarks, rahasia penjualan atau teknologi kepada perusahaan lain (the licencee) untuk mendapatkan bayaran. Besarnya ongkos tergantung bargaining power masing-masing perusahaan dan pihak licencee harus memberikan royalti sebesar 2 sampai 5 persen dari penjualannya sebagai ganti pertolongan (assistance) yang diberikan oleh licencor selama kontrak tersebut masih berlaku. Contoh majalah Cosmopolitan yang terbit di lebih dari 100 negara.

5. Franchising adalah bentuk dari lisensi dimana satu perusahaan (franchisee) melakukan kontrak dengan perusahaan lain untuk mengoperasikan tipe bisnis tertentu dibawah nama perusahaan yang sudah terkenal menurut peraturan yang spesifik. Contohnya adalah McDonald di Indonesia dimana walaupun gerainya milik orang lokal, namun untuk manajemen, produksi dan pengembangan pasarnya masih tetap dikontrol pihak yang memiliki brand tersebut.

6. Contract Manufacturing adalah sejenis pengaturan kontrak dimana satu perusahaan bersedia untuk memproduksi barang bagi perusahaan lain, yang produk tersebut sesuai dengan spesifikasi permintaan perusahaan kedua yang nantinya akan mereka pasarkan sendiri. Contoh, perusahaan air kemasan jawa timur ‘flow’ yang bersedia untuk menyediakan air kemasan bagi Universitas Airlangga Surabaya dengan memakai label Universitas Airlangga sebagai merek air kemasan tersebut.

7. Management Contract adalah pengaturan dimana satu perusahaan menyediakan mekanisme manajemen dalam satu atau semua area kepada perusahaan lain. Contoh jaringan hotel Hilton di dunia yang kepemilikannya kepunyaan orang-orang tertentu yang berlainan namun untuk manajemen hotelnya langsung disediakan oleh jaringan Hilton.
(Wild, Wild, & Han, 2008 : 427-430)

2.2.3. Tujuan utama perjalanan bisnis
Tujuan dari perjalanan bisnis yaitu :
1. Perjalanan bisnis untuk mengikuti tender proyek.
2. Perjalanan bisnis untuk mengikuti pertemuan bisnis dengan maksud mengadakan penjajakan kerjasama peluang  bisnis dengan perusahaan lain.
3. Perjalanan bisnis untuk mengikuti seminar atau rapat kerja nasional
4. Perjalanan bisnis untuk mengikuti Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
5. Perjalanan bisnis untuk melakukan pembukuan kantor/perusahaan cabang.
6. Perjalanan bisnis untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat)
7. Perjalanan bisnis untuk mengadakan kunjungan kerja ke daerah-daerah maupun ke Negara lain.
Tanggung jawab dunia bisnis terhadap masyarakat umum mencakup penanganan masalah-masalah kesehatan masyarakat, perlindungan lingkungan dan penciptaan lingkungan yang berkualitas. Suatu struktur menurut bisnis internasional harus menempatkan karyawan atau pihak dari berbagai tingkat kemampuan guna mencapai efisiensi yang maksimal.
Bisnis internasional mencakup segala aspek yang menjadi tanggung jawab untuk segala urusan dalam negeri maupun luar negeri baik di bidang perdagangan,  pendidikan, pangan, teknologi yang membangun baik struktur agar Negaraitu bisa lebih berkembang.
Menurut Buchari Alma, struktur organisasi yang baik dalam perusahaan akan membawa kebaikan seperti :
1. Pimpinan dengan mudah mengetahui tugas tiap bawahan. Maksudnya di setiap pergerakan bisnis selalu ada organisasi yang mengelola agar bisnis itu dapat berjalan dengan baik dan lancar. Yang memungkinkan agar setiap jabatan yang di pegang punya wewenang sendiri utk melaksanakan tugasnya dengan baik. Suatu pimpinan akan memiliki hubungan yang erat dengan bawahannya karena tugas di dalam suatu organisasi harus saling bekerja sama untuk mendapatkan hasil yang bagus di akhirnya.
2. Perselisihan antara pegawai seperti saling tunjuk kesalahan atau saling lempar tanggung jawab dapat dihindari. Tentu, karena di balik kerjasama yang baik akan menghasilkan hubungan timbal balik yang baik.
3. Penghematan dalam biaya – biaya perusahaan untuk biaya menuju bisnis internasional.
4. Pembagian kerja dapat diadakan dengan tepat dan jelas. Dengan adanya pembagian yang baik, suasana yang baik, suatu bisnis di dalam perusahaan itu akan bisa membagi waktu dan rencana sesuai yang di harapkan.
Secara sederhana hubungan bisnis internasional  dapat diartikan sistem suatu yang mewakili data seluruh atau yang akan di gunakan dalam pengembangan ekspor dan impor untuk memperoleh suatu masukan dari perdagangan bisnis itu.


2.3.1 Faktor Pendorong Bisnis Internasional.
A. Faktor Pendorong Reaktif.Beberapa perusahaan merealisasikan rencana internasional karena alasan alasan reaktif atau yang bersifat bertahan seperti yang di kelompokan oleh Deresky (2006) yaitu :
1. Globalisasi perdagangan
2. Hambatan Perdagangan
3. Peraturan (Regulation) dan Pembatasan (Restriction)
4.Permintaan Konsumen
B Faktor Pendorong Proaktif. Beberapa perusahaan merealisasikan rencana internasional karena alasan alasan proaktif atau yang bersifat menyerang dan agresif seperti yang di kelompokan oleh Deresky (2006) yaitu :
1. Skala Ekonomi
2. Peluang Peluang Pertumbuhan
3. Akses terhadap Sumber Daya dan Penghematan Biaya
4. Intensif Pasar

2.3.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan ikut dalam bisnis internasional:
1) Permintaan asing yang menarik. 
2) Peran besar teknologi. 
3) Gunakan sumber daya murah. 
4) Aneka ragam secara internasional. 
5) Kombinasi dari di atas alasan 

2.3.4 Cara Perusahaan Melibatkan Bisnis Internasional
1) Impor (Importing) : dengan cara membeli barang kebutuhan dari Negara lain untuk menjalin hubungan bisnis ke Negara lain. Dalam artian bukan berarti kita harus
2) Eksport (Exporting) : dengan cara menjual barang atau hal yang sifatnya kita buat untuk menambah pendapatan negara sekaligus untuk mengenalkan produk dalam negeri ke dunia bisnis internasional
3) Investasi Asing Langsung (Direct foreign investment - DFI). 
4) Persekutuan Strategis (Strategic alliances).



BAB III.
PENUTUP
KESIMPULAN DAN SARAN
Ø  KESIMPULAN
Bisnis internasional adalah bisnis yang melibatkan penyeberangan batas-batas Negara.Kekuatan yang mendasari bisnis internasional berorientasi pada manajemen oriented. Orientasi adalah asumsi atau keyakinan, yang seringkali tidak disadari, mengenai sifat dunia ini. Dalam hal ini ada tiga orientasi yang menjadi pedoman dalam bisnis internasional yaitu etnosentris, polisentris, geosentris yang kemudian diperluas menjadi regiosentris.
Bisnis Internasional timbul karena perbedaan-perbedaan harga relatif antara negara satu dengan negara lain. Perbedaan-perbedaan ini berasal dari perbedaan dalam biaya produksi, yang diakibatkan oleh :
1.      Perbedaan-perbedaan dalam karunia Tuhan atas faktor produksi.
2.      Perbedaan-perbedaan dalam tingkat teknologi yang menentukan intensitas faktor yang digunakan.
3.      Perbedaan-perbedaan dalam efisiensi pemanfaatan faktr-faktor itu

Teori bisnis internasional menunjukkan bahwa bangsa-bangsa akan memperoleh suatu tingkat kehidupan yang lebih tinggi dengan melakukan spesialisasi dalam barang-barang dimana mereka memiliki keunggulan komparatif dan menimpor barang-barang yang mempunyai kerugian secara komparatif.


DAFTAR PUSTAKA
Buku refrensi :
Widiyono, Pakkana Mukhaer Pengantar Bisnis terhadap Dinamika Global 2011. Jakarta
R Endang Sri, Mulyani Sri, Suyetti 2008. Memproses Perjalanan Bisnis. Jakarta
Waspodo Agung A.W.S, Handaru Wahyu Agung 2013. Bisnis Internasional Sebuah Pendekatan terhadap Kultural. Jakarta : Mitra Wacana Media
Wild, J. J., Wild, K. L., & Han, J. C. (2008). Entry Modes. In International Business : The Challenges of Globalization (pp. 424-443). New Jersey: Pearson Prentice Hall. hari Selasa 01 oktober 2013 16.00

Sumber :
http://dte.gn.apc.org hari Senin 30 September 2013 

0 comments:

Post a Comment